God Knows Best

Ketika SMP, saya menginginkan sesuatu. Sama seperti saya, seseorang yang saya kenal juga menginginkan sesuatu itu bahkan ia lebih dulu menginginkannya daripada saya. Namun Tuhan menggariskan bahwa saya yang berhak memilikinya. Yang saya tahu, seseorang yang saya kenal bersedih karena tidak berhasil memilikinya.

Seiring waktu berjalan, saya menyadari bahwa sesuatu itu buruk dan memberi dampak yang tidak baik bagi saya. Hingga akhirnya saya tidak mau memilikinya lagi.

Beberapa waktu silam hal serupa terjadi lagi. Saya dan teman saya menginginkan hal yang sama dan seterusnya dan seterusnya.Saya tahu ia bersedih ketika sesuatu itu belum ditakdirkan untuknya. Tapi sungguh, kesedihan itu tidak sebanding dengan dampak buruk yang harus ia terima jika ia mendapatkan sesuatu itu.

Kalau boleh memilih, saya lebih baik bersedih ketika tidak mendapatkan hal itu daripada harus mendapatkan keburukan.

Mungkin banyak hal yang membuat kita sedih karena tidak bisa kita miliki. Mungkin laki-laki yang kamu puja malah menjadi milik orang lain. Mungkin tas yang kamu inginkan sudah terjual beberapa menit yang lalu. Mungkin kamu nggak berhasil masuk jurusan yang kamu inginkan. Mungkin kamu gagal dapat beasiswa exchange ke negara impianmu. Dan seterusnya dan seterusnya.

Mungkin banyak hal yang tidak bisa kita miliki. Atau belum bisa kita miliki. But you know, mungkin Tuhan sedang bekerja keras untuk menyelamatkanmu dari sesuatu yang sangat kamu inginkan tapi ternyata buruk bagimu. Tapi kamu tidak mengerti.

Well sometimes memang sulit bagi kita untuk berpikir bahwa "ah mungkin memang itu tidak baik buat aku" pada hal-hal yang sangat kita inginkan namun tidak bisa kita miliki. Tapi percayalah bahwa Tuhan tahu jalan mana yang sebaiknya kita tempuh, jalan mana yang sebaiknya kita hindari, dan apa yang sebaiknya kita miliki atau tidak miliki. God knows best, right?

Mungkin saat ini teman saya masih bersedih karena ia masih menginginkan sesuatu itu. Dia tidak tahu bahwa Tuhan sedang menyelamatkannya. Tapi sungguh, terkadang menjadi tidak tahu mengapa sesuatu tidak ditakdirkan menjadi milikmu lebih baik daripada harus merasakan akibat yang diterima ketika sesuatu yang tidak baik menjadi milikmu.

2 comments:

  1. "God knows best". Sebaik-baik pembuat skenario adalah Allah SWT. Mungkin bukan sekarang, mungkin nanti, atau justru sesuatu yang jauh lebih baik yang akan menjadi milikmu.

    Sudah sering mampir tapi baru sekali mencoba nyapa. Halo, Lala! Aku sudah jadi "Teman Baik"-mu, lho! :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terharu buka2 ada komen huahaha. Terima kasih banyak Mbak Nisrina. Aku malah jarang mampir ke tempat Mbak padahal pintunya selalu dibuka ya.

      Delete