Send Nudes

"Gue setuju Ariel dipenjara karena video mesumnya. Bukan karena dia beradegan mesum, bukan karena dia ngerekam adegan itu. Tapi karena dia memperlihatkan video itu ke orang lain. Kenapa? Ketika dia 'ngelakuin' sama si perempuan dan merekamnya, mereka sama-sama setuju untuk melakukannya. Tapi ketika dia memperlihatkan rekaman itu ke temennya, itu tanpa persetujuan si perempuan" - Pandji Pragiwaksono, dalam sebuat bit di Merdeka Dalam Bercanda dengan perubahan seingatnya.

Belum lama ini saya membaca sebuah buku, judulnya The Alpha Girl's Guide. Di sebuah bab di dalam buku itu, penulis menceritakan beberapa kisah nyata tentang hubungan laki-laki dan perempuan. Dari yang pacaran, putus, sampai menikah. Salah satu kisah yang mengejutkan bagi saya adalah tentang berbagi foto telanjang. Diceritakan bahwa sekarang ada fenomena (entah sejak dulu atau memang saya baru tahu sekarang) laki-laki yang minta foto telanjang pacarnya. Mungkin kalian sudah pernah dengar fenomena semacam ini. Namun yang membuat saya lebih terkejut adalah bagian: ada laki-laki yang membagikan foto telanjang pacarnya ke grup percakapan maya agar foto itu bisa dinikmati bersama teman-temannya.

Ya saya tahu pasti kalian yang baru tau pengen ngomong kasar. Saya udah ngelakuin itu waktu baca ini.

Suatu ketika, saya mendapat kesempatan untuk ngobrol bareng seorang teman dekat laki-laki saya yang berkuliah di kota yang cukup modern di Indonesia. Entah percakapan apa yang akhirnya menggiring kami ke percakapan serupa dengan materi bacaan yang saya ceritakan di atas

"Ada Lak temenku yang ngirim foto telanjang mantannya ke grup WA."
"Serius?"
"Iya."


Ternyata apa yang saya baca benar-benar terjadi di dekat saya.


Saya nggak habis pikir sama laki-laki kurang ajar ini.
Saya juga nggak habis pikir sama perempuan yang terlampau percaya bahwa pacarnya nggak akan menyalahgunakan foto aibnya. Padahal, dengan meminta foto telanjang itu juga sudah bentuk penyalahgunaan.

Percakapa saya bersama teman saya itu berlanjut sampai ia mengatakan:
"Aku tu malah nggak seneng kayak gitu. Itu kan hak suaminya, sebagai pacar ya kita nggak berhak."

Perempuan, sungguh jika sewaktu-waktu kejadian itu terjadi padamu, ketika pacarmu bilang 'tidak akan menyebarkan', 'tidak akan meninggalkan', dan segala tidak akan lainnya yang mungkin berujung pada 'tidak akan bisa menepati janji'-nya, just please don't do that. Bedakan rasa percaya dengan kebodohan. Kata 'selamanya' di hadapan Tuhan pun bisa berujung pada perceraian, apalagi komitmen sederhana yang kalian bangun hanya dengan rasa percaya. Kalau memang dia bilang mencintaimu, dia tidak akan meminta sesuatu yang merugikanmu.

Laki-laki, saya yakin. Bahwa sebaik-baik laki-laki adalah yang menghargai perempuan. Sebaik-baik laki-laki adalah yang tidak merebut apa yang bukan haknya. Dan saya yakin, sebaik laki-laki masih banyak.

Amin.


No comments:

Post a Comment