Terima Kasih 2016

Saya tidak pernah menyangka akan menutup tahun 2016 dengan menuliskannya. Saya tidak pernah menyangka 2016 berhasil saya lalui meski banyak sekali roller coaster yang saya tumpangi. Saya tidak pernah menyangka banyak kejadian yang mengubah pemikiran, perasaan, dan hidup saya di tahun 2016 ini.

Saya masih ingat, 2015 saya tutup dengan menonton Filosofi Kopi yang diputar di TV. Di antara beberapa percakapan maya dengan seorang teman yang kala itu sedang bersusah payah membelah macet di daerah Taman Pelangi, saya tutup tahun 2015 saya dengan biasa-biasa saja. Sebagai orang yang memang tidak pernah merayakan tahun baru dan tidak pernah merasa ada perubahan berarti jika tahun berganti, saya juga tidak menuliskan target atau resolusi saya untuk tahun 2016 (karena saya lebih memilih untuk nulis target di pergantian usia).

Mungkin 2016 ngambek sama saya karena nggak merasa diistimewakan.
Saya nggak nulis target, saya nggak menyambutnya dengan bersuka-cita, saya menganggapnya biasa saja.

Karena 2016 ngambek, jadilah dia yang mengistimewakan saya. Terlalu banyak hal terjadi di tahun 2016 ini. Terlalu banyak serba-pertama yang saya alami di tahun ini.

Di tahun ini, saya pertama kali mencoba kopi sebenar-benarnya kopi. Di tahun ini, saya mencoba membuka hati. Di tahun ini, saya mencoba sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Di tahun ini, saya mencoba menjalani kehidupan yang tidak pernah saya rencanakan sebelumnya. Di tahun ini, kali pertama saya muter-muter sekitaran malioboro dan KM 0 bersama adik saya untuk sekedar jalan-jalan. Di tahun ini, untuk kali pertama di hidup saya seseorang menelepon saya tepat pukul dua belas untuk mengucapkan selamat ulang tahun.  Di tahun ini, untuk kali pertama saya ke pantai Gunung Kidul bersama teman-teman kuliah saya. Di tahun ini, saya pertama kali makan sate klatak. Di tahun ini kali pertama saya nonton konser di Yogya yang bukan konsernya GMCO. Di tahun ini, saya berkenalan dengan 27 orang baru dalam kurun waktu yang bersamaan. Di tahun ini, kali pertama saya menapakkan kaki di Lombok. Di tahun ini, kali pertama saya mengunjungi berbagai gili di Lombok. Di tahun ini, kali pertama saya berlebaran tidak dengan keluarga saya. Di tahun ini, Psycomic Jilid dua rilis. Di tahun ini kali pertama salah stau tulisan di blog saya dibaca oleh hampir 3000 orang. Di tahun ini saya memberanikan diri untuk memulai skripsi saya. Di tahun ini, kali pertama saya memberanikan diri untuk donor darah. Di tahun ini, akhirnya saya PD pake lipcream.


Tidak hanya memberikan pengalaman, 2016 juga mengajarkan saya banyak hal.


2016 mengajarkan saya bahwa kebahagiaan bukanlah sesuatu yang digantungkan pada orang lain atau benda, tetapi kepada diri kita sendiri. 2016 mengajarkan saya untuk menghargai dan mensyukuri apapun yang saya punya. 2016 mengajarkan saya bahwa menjadi sibuk dengan berbagai kegiatan itu adalah hal yang menyenangkan. 2016 mengajarkan saya untuk menghargai dan mencintai diri saya sendiri. 2016 mengajarkan saya bahwa meski saya tidak berguna untuk orang lain, pasti masih ada orang lainnya yang membutuhkan saya. 2016 mengajarkan bahwa hurt people help another hurt people. 2016 mengajarkan kepada saya bahwa mimpi besar bisa terwujud dengan bantuan kecil dari orang lain. 2016 mengajarkan kepada saya bahwa ikhlas adalah cara terbaik untuk menghadapi perpisahan. 2016 mengajarkan saya bahwa sebaik-baik laki-laki adalah yang bisa menghargai perempuan. 2016 mengajarkan saya bahwa menjadi tempat pulang bagi orang yang tepat adalah hal yang membahagiakan. 2016 mengajarkan saya bahwa semuanya butuh waktu. 2016 mengajarkan saya bahwa sebaik-baik pulang adalah kepada Tuhan. 2016 mengajarkan kepada saya bahwa sebaik-baik menggantungkan harapan adalah kepada Tuhan. 2016 mengajarkan kepada saya bahwa saya bersama Tuhan, dan saya akan selalu baik-baik saja.


2016 meyakinkan saya bahwa kebahagiaan yang telah saya pinjamkan akan segera saya dapatkan kembali. Pada waktu yang tepat.

Terima kasih 2016.
Selamat datang 2017.

Tuhan bersama saya dan saya akan selalu baik-baik saja.

No comments:

Post a Comment