Nonton Film di Bioskop Sendirian

Akhir tahun ini ditutup dengan beberapa film dan salah duanya adalah Hangout dan Cek Toko Sebelah. Sebagai orang yang kurang suka nonton film, saya sangat menanti-nanti Hangout sejak Raditya Dika ngetwit di twitternya. Walau sudah beberapa kali dikecewakan dengan film Raditya Dika, tapi saya antusias sekali untuk nonton Hangout karena genre dan konsepnya yang menarik ini.

Akhirnya Hangout tayang juga. Karena saya banyak kegiatan dan mepetnya dana untuk bertahan hidup di akhir bulan di Yogya, saya memutuskan untuk nonton di Semarang aja. Hari ini lah waktunya.

Ketika berencana nonton, saya kerap lihat twit-twit orang (yang diretweet sama Ernest) tentang antusiasme mereka nonton Cek Toko Sebelah. Sebagai orang yang mudah terpengaruh, akhirnya saya memutuskan untuk maraton nonton Hangout dan Cek Toko Sebelah.

Jadi begini rencana saya nonton.
12.15 Hangout kemudian dilanjutkan Cek Toko Sebelah pkl 14.15. Saya rencana nonton di XXI Citraland.

Maraton nonton film di bioskop sendirian. Menjadi single yang classy.

12.00 saya sampai di CL. Kagetlah saya melihat antrean yang mengular sampai ke depan bioskop. Mungkin yang antre itu sejumlah dengan setengah angkatan SMA saya. 200 kali ada. Belum kalo 200 orang itu ngajakin pacarnya. Belum kalo pacarnya ngajakin temennya. Belum kalo temennya si pacar ngajakin gebetannya. Pokoknya banyak banget yang antre.

Akhirnya saya nekat untuk nonton di E Plaza. Saya jalan 5 menitan dari CL dan sampai di sana juga antrenya cukup panjang tapi masih logis. Tapi sayangnya Cek Toko Sebelah nggak tayang di E Plaza.
Saya nggak bisa maraton. Saya gagal jadi single yang classy. Single doang jadinya.

Salah satu keuntungan nonton film sendiri adalah, saya bisa dengan fleksibel menentukan apapun sendiri. Contohnya ketika saya lihat antrean ngga karuan di CL, saya bisa langsung cus ke E Plaza. Nggak perlu ada percakapan:
"Wah rame banget."
"Iya nih."
"Gimana ya?"
"Emm apa mau coba ke E Plaza aja?"
"Emang ada? Emang tayang jam berapa?"
"Nggak tau juga deh. Gimana mau coba?"
"Boleh sih."
"Aku manut deh tapi."
"Aku juga terserah sih."
"Ngikut deh aku."
Dan serba terserah-manut-ngikut berlanjut  sampai tahun baru.

Keuntungan kedua adalah,
Saya lebih fleksibel dapet tempat  duduk. Seperti tadi. Ketika saya sudah sampai di meja tiket, mbak tiketnya bilang hanya kursi bagian depan yang masih kosong. Tapi ternyata masih ada satu kursi kosong di barisan B. Mbaknya mungkin ngira nggak akan ada yang nempatin kursi sendirian itu, tapi tenang mbak. Ada saya yang bakal ngisi.

Beda  cerita kalo nonton ramean. Pasti bakal nyari bangku sederet sejumlah kita dan temen nonton. Dalam keadaan rame banget dan mepet pas beli tiket, nonton sendirian jelas lebih memudahkan.

Akhirnya saya berhasil duduk manis di studio 3. Film Hangout adalah film yang cukup menarik dan menimbulkan banyak pertanyaan walau di awal saya sudah  bisa menebak siapa dalang rangkaian pembunuhan tersebut. Karena genrenya adalah thriller comedy maka banyak joke yang muncul di sepanjang film. Dari yang slapstick, joke umum sehari-hari, satire yang kentara, hingga satire yang tidak kentara ala ala stand up comedy.

Selama jokes itu muncul, kebanyakan penonton tertawa ketika adanya joke slapstick misal ada yang jatuh, ada yang ditampar dengan nggak sengaja. Penonton ketawa juga ketika ada tokoh laki-laki yang rempong khas perempuan, penonton kebanyakan ketawa di saat joke dengan jelas di-ada-kan.

Yang lucu, ketika ada satir yang sangat implisit, hampir tidak ada penonton yang tertawa dan saya tertawa sendiri. Tertawa dengan keras karena itu lucu. Kemudian tiba-tiba penonton di depan saya menoleh ke saya dan ngeliatin cukup lama.

Dari situ saya menyadari suatu hal bahwa, sebaik-baik nonton film komedi adalah dengan bersama orang-orang yang punya selera humor yang sama. Karena ketika dalam film ada adegan yang bagi kita nggak lucu sedangkan bagi orang lain lucu dan mereka tertawa, maka akan mengganggu atmosfer nonton kita (ya namanya juga nonton di bioskop). Dan ketika kita tertawa di joke yang bagi orang nggak lucu, kita akan dianggap aneh.

Jadi saya menyimpulkan bahwa, nonton sendirian lebih enak daripada bersama orang yang punya taste yang beda dengan kita.

2 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Pakai mtix lebih enak, jadi gak perlu antri 😉

    ReplyDelete