Tips PDKT.

Kamu berharap isi tulisan ini adalah cara-cara agar kamu bisa PDKT dengan mudah? Ya dibaca aja dulu ya.
"Aku kadang juga suka envy ngeliat kamu yang mengalir banget kalo sama orang Lak. Keep that way ya."

Saya sangat yakin banyak di antara kita yang udah mulai bertanya-tanya 'apa ya kelebihanku?'. Dan saya juga yakin kalau masih ada dari kita yang belum mau mengakui kelebihannya. Misalnya gini, kamu udah tahu kelebihanmu adalah melukis, tapi kamu malu aja untuk menyatakan itu. Kamu masih malu untuk mengupload karyamu ke instagram. Kamu takut anggapan orang. Kamu minder dengan hasil karyamu, dan sebagainya dan sebagainya.

Begitu pula dengan saya yang beberapa waktu ke belakang kerap bertanya-tanya, 'aku ni kelebihannya apa ya?', sampai suatu saat saya menyadari bahwa kelebihan saya adalah ngomong, secara spesifik lagi untuk tulisan ini, kelebihan saya adalah ngobrol ke berbagai macam tipe orang. Saya nggak bermaksud sombong, tapi lebih kepada menghargai kelebihan yang diberikan Tuhan untuk saya daripada mengeluhkan kekurangan yang saya miliki.

Suatu waktu seorang teman pernah bilang kepada saya bahwa saya ini mudah ngalir kalo sama orang. Di lain waktu pula, ada seorang teman yang bilang kalo saya ini adalah perempuan yang bisa diajak ngomong berbagai macam topik, dari fashion, percintaan, makna hidup, politik, agama, sampai ilmu psikologi yang sedang saya pelajari. 

Saya belajar sedikit banyak dari orang di sekitar saya.

Salah seorang temen saya, suka antusias nanya-nanya ke orang yang baru ditemuinya. Alhasil, temen saya ini bisa punya banyak pengetahuan dan kenalan. Dari situ saya belajar bahwa, untuk dapat ngobrol sama orang baru, kamu harus punya pengetahuan dan salah satu caranya adalah ngobrol dengan orang juga. Bingung? Contohnya begini: saya kurang suka olahraga. Tapi ayah saya sangat suka, apalagi tenis. Ketika ada Australian Open ditayangkan di TV, ayah saya bisa seharian nonton itu dan cerita tentang petenis-petenis andalannya. Saya yang kurang suka tenis ini suka diceritain macem-macem tentang tenis. Nah bekal ilmu tenis ini saya aplikasikan ketika saya melakukan building rapor (Istilah psikologi yang kurang lebih artinya membangun hubungan) ke salah satu responden skripsi saya yang gemar main tenis. Saya sok-sok an aja nanya-nanya tentang apakah dia suka nonton Australian Open. Nanti, ilmu dari dia tentang tenis bisa saja saya aplikasikan ke orang lain yang suka tenis yang saya ajak ngobrol. Paham, kan? Maka dari itu, terbuka sama informasi adalah hal penting kalo mau bisa mudah ngobrol sama orang baru. Yang masih kurang dari diri saya adalah kadang saya males tau sama hal-hal yang kurang saya suka. Padahal, dengan banyak informasi bisa jadi bekal untuk mendapatkan informasi lain.

Ayah saya merupakan orang yang bisa menyesuaikan untuk ngomong ke preman sampe ke wali kota. Bagi saya ini cukup sulit karena kita harus ngerti kapan pake bahasa formal, kapan pake bahasa nggak formal atau bahkan bahasa Jawa yang ngoko banget. Kalo mau ngobrol sama orang yang lebih tua atau jabatannya lebih tinggi, bisa pake bahasa formal. Atau bahkan kadang ada orang yang lebih tua atau jabatannya lebih tinggi nggak ingin dan nggak bisa dibahasakan dengan formal. Contohnya kang jual cilok. Dia lebih tua dari kita, tapi nggak mungkin kita ngomong 'Bapak, apakah saya bisa beli cilok 5000?'. Kadang orang-orang tertentu harus dipakaiin bahasa yang semi kasar atau misal bahasa jawa ngoko agar kita bisa building rapor sama mereka. Contohnya mau ngobrol sama Kang parkir yang masih agak mudaan, ngobrol sama anak-anak SMA laki-laki yang badung, atau ke mereka yang kurang lancar bahasa Indonesia. Menurut pengalaman saya, kalo saya ngobrol sama mereka dengan cara ngobrol mereka sehari-hari meski emang itu agak kasar, dengan cukup mudah saya bisa building rapor sama mereka. Oh ya, kasar di sini bukan berarti nggak sopan ya.

Nah kadang, untuk memulai obrolan itu kita rasanya malu. Kalo saya sendiri mikir nggak ada salahnya untuk memulai obrolan selama itu memang bertujuan untuk dapet manfaat (cari ilmu, cari tau tentang hal-hal yang nggak banyak orang tau, cari info, dan lain-lain. Yang pasti tujuannya bukan modus ya). Kalo sama orang nggak dikenal, trabas aja. Nggak usah malu. Misal mau ngajak ngobrol orang di kereta (nah harus diperhatiin juga dari raut wajahnya, dia kira-kira lagi mood ngobrol apa enggak), kalo misal ternyata obrolannya lancar, kan lumayan dapet kenalan dan informasi baru. Tapi kalo ternyata obrolannya awkward, ya udah toh udah nggak ketemu lagi ini.

Nah lalu ada tiga tips dari saya yang saya  agar bisa nyaman dalam obrolan dengan orang baru atau nggak baru sekalipun (sok sok an ye). Yang pertama yaitu pasang wajah antusias. Bagi orang yang emang suka antusias dan bermimik wajah ekspresif (Bisa tepat kapan memunculkan ekspresi senang, kagum, atau takut di obrolan lawan bicara) ini kelebihan banget untuk bisa menenggelamkan orang dalam obrolan. Yang kedua, mudah tertawa. Kata seorang temen, mudah tertawa tu bekal untuk bisa ngobrol sama orang. Orang kan kadang suka lempar joke, nah dengan kita mudah tertawa, orang itu akan merasa dihargai walau jokenya nggak lucu. Yang ketiga, kalo lawan bicara salah denger, iyain aja. Beneran deh. Misal dia jawab nggak nyambung dengan pertanyaanmu karena dia salah denger, kamu iya iya aja, nah baru kemudian kamu ulang pertanyaanmu. Jangan malah dikatain salah denger, ntar kagol.
Walau mudah mengalir dengan orang dan mudah mencari bahan obrolan dengan orang baru sekalipun, tapi kalo ngomongnya dengan orang yang nggak klik, itu juga sama menyiksanya dengan kesulitan mencari obrolan. 

Namun bagi saya, meski menjadi orang yang mudah ngobrol sekalipun, bisa ngobrol dengan orang yang tepat merupakan sesuatu yang sangat menyenangkan. Saya tidak perlu memutar otak lebih keras untuk mencari bahan obrolan, saya tidak perlu berpura-pura antusias dengan obrolan (terlebih kalo saya bosan), saya tidak perlu tertawa getir saat ia melempar joke. Karena saya ikut tenggelam dalam obrolan kami, maka saya tidak perlu memaksakan semuanya. Saya menikmatinya. Tanpa muter otak, obrolan akan ngalir gitu aja. Bahkan kadang, jika ngobrol dengan orang yang tepat, waktu berputar begitu cepat dan rasanya masih ada aja bahan yang belum tersampaikan. Ngobrol dengan orang yang tepat itu rasanya kayak kamu dapet temen untuk melakukan hal yang kamu senangi.

Memang ya, finding the right person to talk aja nggak mudah.


PS.
Gimana? Isinya tentang tips PDKT nggak?
Iya dong. PDKT sama kang jual cilok, PDKT sama kang parkir, PDKT sama anak SMA badung, dan PDKT sama orang asing di kereta.

No comments:

Post a Comment