Kerap
aku melihatnya
Samar,
namun jelas di mataku
Bekas
bibirmu di sisi lain cangkir kopiku
Padahal
kau tak di sini
Kerap
aku melihatnya
Samar,
namun jelas di mataku
Sepasang
bola matamu yang jernih
Padahal
kau tak di sini
Kerap
aku mendengarnya
Samar, namun
jelas di telingaku
Suaramu
yang perlahan memanggil namaku
Padahal
kau tak di sini
Kerap
aku menciumnya
Samar,
namun jelas di hidungku
Aroma
tubuhmu yang meneduhkan
Padahal
kau tak di sini
Kerap
aku merasakannya
Samar,
namun jelas bagiku
Kau di
sini, duduk di sebelahku, diam mendengar setiap ceritaku
Padahal
kau tak di sini
No comments:
Post a Comment